Bill Gates dan Visi AI untuk Indonesia, Abdul Mu'ti: Kita Perlu Kesalehan Digital!
FAKTA.BLUE - Kecerdasan buatan (AI) semakin menjadi topik sentral dalam transformasi pendidikan Indonesia. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyoroti pentingnya pendekatan etis dan bertanggung jawab dalam implementasi teknologi ini di sektor pendidikan, menanggapi pernyataan pendiri Microsoft, Bill Gates.
Keseimbangan Teknologi dan Etika di Era Digital
Dalam konferensi pers di Dharma Negara Alaya, Denpasar pada Kamis (8/5/2025), Abdul Mu'ti menekankan bahwa penggunaan AI dalam pendidikan tidak boleh berfokus hanya pada penguasaan teknis, tetapi juga harus disertai dengan pemahaman etis yang mendalam.
"Memang kita ingin penggunaan AI ini bisa luas, tapi harus disertai tidak sekadar kemampuan penggunaannya tetapi juga bagaimana mereka menggunakan dengan bertanggung jawab," ujar Mu'ti dengan tegas.
Mendikdasmen memperkenalkan konsep "kesalehan digital" sebagai pendekatan holistik dalam pendidikan teknologi. "Kita perlu mengajarkan mereka kemampuan digital sekaligus juga kesalehan digital agar teknologi ini tidak disalahgunakan tetapi dimanfaatkan untuk hal-hal yang bermanfaat," tambahnya.
Bill Gates dan Visi AI untuk Indonesia
Pernyataan Abdul Mu'ti ini muncul setelah kunjungan Bill Gates ke Indonesia pada 7 Mei 2025, di mana ia bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Jakarta. Gates, dikenal sebagai pemain kunci dalam lanskap teknologi global, menggarisbawahi potensi transformatif AI dalam tiga sektor strategis: pendidikan, kesehatan, dan pertanian.
Visi Gates untuk implementasi AI di Indonesia meneruskan investasi sebelumnya yang dilakukan oleh Microsoft. Pada April 2024, CEO Microsoft Satya Nadella telah mengumumkan investasi signifikan untuk pengembangan pusat data di Indonesia, meletakkan fondasi infrastruktur untuk akselerasi digital negara ini.
Penguatan Kapasitas Guru Melalui Kemitraan Strategis
Sebagai bagian dari strategi implementasi AI dalam pendidikan, Kementerian Pendidikan sedang mengembangkan kolaborasi strategis dengan perusahaan teknologi global, termasuk Google. Fokus utama kemitraan ini adalah peningkatan kapasitas guru dalam memanfaatkan teknologi AI untuk pembelajaran.
"Kita sudah melaksanakan dua sesi pelatihan di Semarang dan Jakarta. Untuk pengembangan ke depan, tentu ada rencana lanjutan, namun kita masih menunggu kesepakatan finalnya," jelas Mu'ti mengenai program pelatihan guru berbasis AI.
Program pelatihan ini dirancang untuk membekali pendidik dengan keterampilan teknis dan pengetahuan etis yang diperlukan untuk mengintegrasikan AI ke dalam kurikulum, sekaligus mengajarkan siswa untuk menggunakan teknologi secara bertanggung jawab.
Menuju Ekosistem Pendidikan Digital yang Berkelanjutan
Pendekatan Indonesia terhadap integrasi AI dalam pendidikan mencerminkan keseimbangan antara inovasi teknologi dan nilai-nilai etis. Dengan mengedepankan "kesalehan digital" bersama dengan literasi teknologi, Kementerian Pendidikan berupaya menciptakan ekosistem pendidikan yang tidak hanya canggih secara digital tetapi juga berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Kolaborasi antara pemerintah Indonesia dengan pemimpin teknologi global seperti Microsoft dan Google menandakan pengakuan akan pentingnya kemitraan strategis dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital. Dengan pendekatan yang seimbang ini, Indonesia berpotensi menjadi model untuk negara berkembang lainnya dalam memanfaatkan AI untuk kemajuan pendidikan.
Langkah-langkah ini sejalan dengan visi nasional untuk mempersiapkan generasi mendatang menghadapi ekonomi digital, di mana keterampilan teknologi dan pemahaman etis akan sama pentingnya dalam menentukan keberhasilan.