BREAKING NEWS
APP
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Saham NVIDIA Fluktuatif, Bitcoin Jadi Sorotan, Apa yang Terjadi di 2025?

NVIDIA dan Tren AI: Saham Fluktuatif, Bitcoin Jadi Sorotan di 2025

Jakarta, FAKTA.BLUE – Dunia teknologi kembali diramaikan oleh kabar terbaru seputar NVIDIA, raksasa chip yang menjadi tulang punggung revolusi kecerdasan buatan (AI). Namun, tahun 2025 tampaknya menjadi rollercoaster bagi perusahaan ini.

Dari rekor harga saham hingga penurunan drastis akibat persaingan AI, ditambah rumor investasi Bitcoin, NVIDIA terus menjadi pusat perhatian. Apa saja yang sedang terjadi? Yuk, simak ulasan berikut!

NVIDIA: Dari Puncak Kejayaan ke Tantangan Baru

NVIDIA pernah mencatatkan sejarah pada Juli 2024, ketika harga sahamnya mencapai rekor tertinggi di USD 174,28, didorong oleh permintaan chip AI yang melonjak. Kapitalisasi pasarnya bahkan menembus USD 4 triliun, mengalahkan Apple dan Microsoft, menjadikannya perusahaan paling bernilai di dunia.

Pendapatan kuartal pertama 2025 mencapai USD 44,1 miliar, melampaui ekspektasi analis, dengan lonjakan pendapatan data center sebesar 73% menjadi USD 39 miliar, menurut laporan Investing.com.

Namun, kejayaan ini tidak bertahan lama. Pada Januari 2025, saham NVIDIA anjlok 17% dalam sehari, kehilangan kapitalisasi pasar sebesar USD 600 miliar (sekitar Rp 9.714 triliun).

Penyebabnya? Kemunculan DeepSeek, startup AI asal China yang merilis model AI open-source dengan biaya rendah, hanya USD 6 juta dan waktu pengembangan dua bulan. Model ini menggunakan chip NVIDIA H800 berkapasitas rendah, memicu kekhawatiran investor bahwa permintaan chip AI premium NVIDIA bisa menurun.

CEO NVIDIA, Jensen Huang, tetap optimistis. Ia menyebutkan bahwa inovasi seperti DeepSeek justru akan meningkatkan kebutuhan komputasi, sehingga permintaan chip AI kelas atas seperti Blackwell akan terus tumbuh.

Meski begitu, laporan keuangan kuartal keempat 2024 menunjukkan margin laba yang lebih ketat, hanya 71%, akibat biaya produksi chip Blackwell yang tinggi.

Rumor NVIDIA dan Bitcoin: Strategi atau Spekulasi?

Di tengah fluktuasi saham, muncul kabar mengejutkan: NVIDIA dikabarkan mempertimbangkan untuk menyimpan Bitcoin di neraca keuangannya, mengikuti jejak Tesla dan MicroStrategy. Rumor ini mencuat setelah saham NVIDIA turun 35% sejak Januari 2025, dipicu oleh tekanan eksternal seperti tarif AS dan persaingan dari Huawei.

Menurut Indodax, lebih dari 630.000 BTC kini disimpan di neraca perusahaan besar, dan NVIDIA, dengan sejarah panjangnya di dunia kripto melalui GPU untuk penambangan, bisa jadi pemain berikutnya.

Analis seperti Alex Guts dari Banxe menyebut langkah ini bisa memperkuat citra NVIDIA sebagai pionir teknologi dengan visi keuangan progresif. Namun, ada juga yang skeptis, menganggap ini hanya spekulasi untuk mengalihkan perhatian dari tekanan pasar.

Sementara itu, harga Bitcoin sendiri sedang naik tajam, menembus USD 112.000 pada Juli 2025 setelah pernyataan kontroversial Donald Trump yang mendesak penurunan suku bunga Federal Reserve.

Tren AI dan Persaingan di 2025

Selain DeepSeek, persaingan di sektor AI semakin ketat. Startup seperti xAI milik Elon Musk sedang menggalang dana hingga USD 12 miliar, sementara Reka AI mengamankan USD 110 juta dari investor termasuk NVIDIA sendiri.

Industri AI diperkirakan akan terus berkembang, dengan kebutuhan komputasi yang lebih besar. Namun, NVIDIA harus menghadapi tantangan seperti ketegangan geopolitik, terutama tarif AS yang bisa memengaruhi penjualan di China, serta inovasi pesaing seperti AMD dan Intel.

Konferensi GTC 2025, yang dijuluki “Super Bowl of AI,” gagal memenuhi ekspektasi investor meski NVIDIA mengumumkan chip terbaru Vera Rubin dan kemitraan dengan Disney serta Google DeepMind. Saham NVIDIA turun 3% pasca-konferensi, mencerminkan ekspektasi pasar yang terlalu tinggi.

Apa Artinya untuk Investor?

Bagi investor, NVIDIA tetap menarik namun penuh risiko. Dengan rasio P/E 50x dan margin laba kotor 70,11%, NVIDIA menunjukkan fundamental yang kuat.

Namun, valuasi tinggi dan potensi perlambatan pertumbuhan membuat saham ini rentan terhadap koreksi.

Analis dari Traders Union memprediksi harga saham NVIDIA bisa mencapai USD 186,99 pada akhir 2025, dengan proyeksi jangka panjang hingga USD 1.000 pada 2030 jika dominasi AI-nya berlanjut.

Sementara itu, fluktuasi Bitcoin menambah dimensi baru dalam strategi investasi. Bagi yang tertarik diversifikasi, platform seperti Reku dan Nanovest menawarkan akses mudah untuk berinvestasi di saham NVIDIA dan aset kripto, dengan perlindungan asuransi untuk keamanan.

Masa Depan NVIDIA dan AI

NVIDIA tetap menjadi raja di sektor AI, tetapi 2025 menunjukkan bahwa tak ada yang kebal dari persaingan dan dinamika pasar.

Dengan inovasi seperti chip Blackwell dan Vera Rubin, serta potensi diversifikasi ke Bitcoin, NVIDIA punya peluang besar untuk terus memimpin.

Namun, investor perlu waspada terhadap risiko geopolitik, margin laba yang menipis, dan persaingan dari pemain baru seperti DeepSeek.

Sumber: Investing.com, Nanovest.io, TradersUnion.com

Nvidia Deepseek Bitcoin Jensen Huang
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar