Harta Kekayaan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti Capai Rp21,19 Miliar, Tanpa Utang

Profil dan Kekayaan, Kepala BPS Amalia Adininggar

Jakarta_FAKTA.BLUE - Amalia Adininggar Widyasanti, yang baru saja dilantik sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) pada 19 Februari 2025, menjadi sorotan publik.

Selain tanggung jawab barunya dalam mengelola data statistik nasional, termasuk isu krusial seperti data kemiskinan, perhatian juga tertuju pada total harta kekayaan yang dimilikinya.

Profil dan Jejak Karier Amelia

Lahir di Bogor pada 5 Maret 1972, Amalia Adininggar Widyasanti memiliki latar belakang pendidikan yang kuat.

Ia merupakan lulusan Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan melanjutkan studi hingga meraih gelar Ph.D. di bidang ekonomi dari University of Melbourne, Australia.

Kariernya sebagai abdi negara dimulai pada tahun 1999 di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Selama lebih dari dua dekade, ia telah menduduki berbagai posisi strategis, di antaranya:

• Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional (2011-2016)
• Deputi Bidang Ekonomi (2020-2025)
• Pelaksana Tugas Kepala BPS (sejak Juli 2023)

Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun, Amalia dikenal memiliki komitmen kuat dalam mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Rincian Aset Kekayaan Amalia Adininggar Widyasanti

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 1 April 2024 untuk periode 2023, total kekayaan Amalia tercatat mencapai Rp21,19 miliar.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa ia tidak memiliki catatan utang, mencerminkan transparansi dalam pengelolaan asetnya sebagai seorang pejabat publik.

Aset terbesar yang dimiliki Amalia berasal dari sektor properti, yaitu tanah dan bangunan dengan nilai total Rp11,25 miliar. Aset ini terdiri dari tiga properti, antara lain:

• Tanah dan bangunan di Jakarta Selatan senilai Rp4,5 miliar (hasil sendiri)
• Tanah dan bangunan di Jakarta Selatan senilai Rp4,25 miliar (hasil sendiri)
• Tanah dan bangunan di Bogor senilai Rp2,5 miliar (hibah tanpa akta)

Di samping properti, Amalia juga melaporkan kepemilikan alat transportasi dan mesin senilai Rp1,1 miliar. Koleksi kendaraannya meliputi:

• Mobil Toyota Alphard tahun 2020 (hibah tanpa akta)
• Mobil Mercedes Benz C-250 tahun 2015 (hasil sendiri)
• Mobil Mazda 2 tahun 2017 (hasil sendiri)

Komponen kekayaan lainnya yang turut memperkuat portofolio asetnya adalah kas dan setara kas yang mencapai Rp7,15 miliar.

Selain itu, terdapat juga surat berharga senilai Rp766 juta, harta bergerak lainnya sebesar Rp25 juta, dan harta lainnya senilai Rp900 juta.

Kepemimpinannya di BPS kini diharapkan dapat membawa angin segar dalam penguatan data statistik nasional.

Transparansi harta kekayaan yang ia tunjukkan menjadi modal penting dalam memimpin lembaga yang menjadi penjaga integritas data negara, demi menghasilkan kebijakan ekonomi dan sosial yang akurat dan kredibel untuk kemajuan Indonesia.