Apa itu Gelombang Seismik
Gelombang seismik adalah energi yang dihasilkan rambatan melalui lapisan bumi saat tiba-tiba terjadi gerakan lempeng bumi.
Dalam sejarahnya manusia telah mencatat gempa bumi selama lebih dari 4.000 tahun, dan seismometer modern digunakan untuk mengukur gelombang energi ini dengan merekam getaran tanah.
Seismometer tidak hanya berguna untuk mendeteksi dan memprediksi gempa bumi, tetapi juga untuk mempelajari struktur internal bumi.
Seismometer bekerja dengan mengukur gerakan naik-turun tanah. Alat ini menggunakan beban yang tergantung pada pegas yang bergerak naik-turun sesuai dengan getaran di dalam tanah, dengan pena yang mencatat gerakan ini di atas kertas.
Apa itu Tremor?
Anda mungkin pernah mendengar istilah "tremor" sebagai pengganti gempa bumi. Tremor adalah getaran seismik kecil yang tidak mencapai skala gempa bumi besar.
Kadang-kadang, tremor bisa menjadi tanda bahwa gempa bumi yang lebih besar akan datang, namun tidak selalu dapat diandalkan sebagai indikator.
Bagaimana Kita Mengukur Gempa Bumi?
Gempa bumi diukur dengan skala Richter, yang ditemukan oleh Charles Richter pada tahun 1935. Skala ini merupakan cara universal untuk menentukan kekuatan gempa bumi.
Skala Richter menggunakan angka logaritmik untuk menunjukkan kekuatan gempa. Misalnya, gempa dengan magnitudo 3,0 memiliki amplitudo sekitar 10 kali lipat lebih besar daripada gempa dengan magnitudo 2,0.
Seismometer digunakan bersama skala Richter untuk mendeteksi gempa bumi dari jarak hingga 100 kilometer.
Apakah Skala Richter Hanya Digunakan untuk Mengukur Gempa Bumi?
Skala Richter juga bisa digunakan untuk mengukur kekuatan aktivitas lain yang berdampak pada permukaan bumi.
Contohnya, ledakan bom atom di Nagasaki dan gempa bumi di Lancashire, Inggris, pada tahun 2008 memiliki magnitudo yang sama pada skala Richter, yaitu sekitar 5, yang setara dengan 32 kiloton energi seismik.